A.Teori Perkembangan Anak
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan
yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri setiap individu mulai
dari lahir sampai mati. Salah satu prinsip perkembangan adalah perkembangan
adalah suatu proses yang tidak pernah berhenti (never ending process). Manusia
secara tidak langsung mengalami perkembangan atau perubahan terus menerus yang
dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya.
Memahami perkembangan anak merupakan salah satu
upaya untuk mendidik atau membimbing anak, agar mereka dapat mengembangkan
potensi dirinya seoptimal mungkin. Masa anak merupakan periode perkembangan
yang cepat dan terjadinya perubahan dalam banyak aspek perkembangan.
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting
dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Erik Erickson sebagaimana dikutip oleh
Monks mengajukan delapan tahapan perkembangan psikologis dalam kehidupan
seorang individu dan itu semua bergantung pada pengalaman yang diperolehnya
dalam keluarga.
B.Fase Prakembang Anak
Pada perkembangannya, seorang anak akan melewati
beberapa tugas prakembang agar perkembangan fisik dan psikologinya berjalan
dengan baik. Tugas-tugas prakembang pada fase kanak-kanak diantaranya adalah mempelajari
keterampilan fisik, membangun sikap sehat untuk mengenal diri sendiri, belajar
menyesuaikan diri dengan teman seusianya, menggabungkan peran sosial pria dan
wanita dengan tepat, mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk
membaca, menulis dan berhitung, mengembangkan pengertian-pengertian yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan hati nurani, pengertian
moral, mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial, dan mencapai
kebebasan pribadi.
Untuk memenuhi fase prakembang ini, terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas-tugas perkembangan, yaitu :
Ø Yang menghalangi
1. Tingkat perkembangan yang mundur
2. Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau tidak
ada bimbingan untuk dapat menguasainya
3. Tidak ada motivasi
4. Kesehatan yang buruk
5. Cacat tubuh
6. Tingkat kecerdasan yang rendah
Ø Yang membantu
1.
Tingkat perkembangan yang
normal
2.
Kesempatan-kesempatan untuk
belajar tugas-tugas dalam perkembangan dan bimbingan untuk menguasainya
3.
Motivasi
4.
Kesehatan yang baik dan tidak
ada cacat tubuh
5.
Tingkat kecerdasan yang tinggi
6.
Kreativitas
C. Cara Komputer Mempengaruhi Anak
Metode atau cara mendidik anak pada usia dini,
tentu sangatlah berbeda dengan metode atau cara mendidik anak pada masa remaja
atau masa setelahnya. Untuk mendidik anak pada usia dini, kita harus menyajikan
materi yang akan kita ajarkan dengan desain yang sangat menyenangkan, salah
satunya dengan komputer.
Dengan komputer, proses belajar anak akan terasa
sangat menyenangkan. Hal itu tidak bisa dipungkiri lagi, dengan komputer kita
bisa memasukkan program-program edukasi yang cocok untuk pendidikan anak pada
usia dini. Dengan komputer pula, kita sebagai pendidik akan merasa sangat
terbantu dengan penyampaian yang disajikan oleh komputer tanpa meragukan hasil
yang kurang optimal. Adanya tampilan gambar warna-warni yang dapat bergerak
serta didukung dengan suara atau nyanyian yang riang gembira dapat merangsang
anak untuk lebih betah bermain sambil belajar. Karena hanya metode bermain
sambil belajarlah yang cocok diberikan kepada anak usia dini.
D. Manfaat Komputer Sebagai Media Pembelajaran Anak
Dengan menggunakan komputer, anak menjadi lebih
senang belajar karena adanya perangkat lunak pendidikan yang diprogram
sedemikian menarik. Semakin anak tertarik kepada program tersebut, semakin
tertarik pula dia untuk belajar. Misalnya, perangkat lunak program pengetahuan
dasar membaca. Anak akan lebih suka membaca melalui program yang disertai
gambar yang dapat bergerak dan bersuara, tulisan yang dapat membuka halaman
lain, atau huruf-huruf yang dapat berubah-ubah warna daripada belajar membaca
dari buku yang itu-itu saja.
Selain program pendidikan, komputer juga
menawarkan program aplikasi berbentuk permainan elektronik yang pada umumnya
tidak secara khusus diberi muatan pendidikan formal tertentu.
Karena sering menggunakan komputer, anak dapat
mengoprasikan berbagai program olah kata dan angka. Para balita juga dapat
belajar mengenal warna dan bentuk-bentuk melalui program pendidikan yang
dioperasikan dengan komputer. Anak juga memungkinkan memiliki kosa kata dalam
bahasa Inggris melalui komputer.
E.Dampak Negatif Komputer sebagai Media Pembelajaran Anak
1.
kemungkinan besar anak
mengonsumsi permainan yang menonjolkan unsur-unsur kekerasan tanpa
sepengetahuan orang tua.
2. anak akan kehilangan waktu bermain dengan teman seusianya yang akan
menjadikan kurangnya keseimbangan kehidupan sosial anak tersebut.
3. Anak juga menjadi malas belajar karena banyak waktu yang dihabiskan di
depan komputer, sehingga mengakibatkan prestasi akademiknya menurun.
4. Akses internet juga akan berdampak negatif walaupun sesungguhnya, mampu
mengakses internet adalah awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Anak
akan terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet.
5.
Mengganggu kesehatan misalnya,repetitive
stress atau strain injury, kelelahan mata dan sakit kepala, sakit punggung dan
leher, dan lain sebagainya.
F.Menjadikan Komputer Aman Dan Bermanfaat Bagi Anak
Mengingat penggunaan komputer adalah sesuatu
yang tidak dapat dihindari pada saat ini dan masa yang akan datang, akan tetapi
anak harus dikenalkan dengan komputer walaupun ada pengaruh yang tidak baik
yang dapat ditimbulkan, ada baiknya kita menyusun siasat dalam mengenalkan
komputer pada anak. Berikut adalah beberapa siasat yang dapat dilakukan dalam
mengenalkan komputer pada anak.
1.
Kenalkan komputer pada anak
sesuai dengan usia mereka. Pengenalan bagi anak balita, dapat dimulai dengan
membimbingnya menyentuh komputer, memegang mouse, mengetik huruf-huruf pada
keyboard. Anak-anak di atas usia balita dapat mulai diperkenalkan pada berbagai
program komputer yang menarik bagi mereka, khususnya program yang bersifat
edukatif. Pilihkan program aplikasi yang tepat bagi mereka. Jangan membiarkan
mereka membeli atau meminjam program tanpa sepengetahuan anda.
2. Temani anak saat mereka menggunakan komputer. Arahkan dan bimbing mereka
dalam komunikasi yang hangat. Ada baiknya anda menggunakan password agar anak
tidak bisa menggunakan komputer tanpa pengawasan anda.
3. Buatlah kurikulum sendiri di rumah. Contohnya, jangan perlihatkan semua
program aplikasi yang akan anda berikan kepada anak. Berikan satu per satu,
tahap demi tahap. Jika memungkinkan, buatlah tes kecil untuk mereka. Jika
lulus, barulah mereka mendapatkan program yang baru dari anda.
4. Pendidik dan orang tua hendaknya terus mengembangkan pula kemampuan dan
keterampilan dalam menggunakan komputer. Terkadang yang terjadi malah
sebaliknya, anak sudah lebih canggih dari orang tua mereka. Hal tersebut dapat
mengakibatkan pengawasan dan bimbingan menjadi terbatas pada kemampuan pendidik
atau orang tua saja. Jadilah sumber pertama bagi anak anda mengenai
perkembangan-perkembangan tersebut.
5. Buatlah kesepakatan bersama anak mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak
boleh dilakukannya dengan komputer. Jangan membuat peraturan anda sendiri,
libatkan anak dalam membuat peraturan agar anak juga dapat merasakan tanggung
jawab untuk untuk melaksanakan setiap peraturan yang sudah dibuat bersama.
6. Sebaiknya komputer tidak diletakkan di kamar pribadinya anak, karena hal
tersebut akan mempersulit pengawasan orang tua kepada anak dalam menggunakan
komputer.
7. Komputer juga mempunyai efek-efek tertentu bagi fisik seseorang. Perhatikan
masalah tata ruang, cahaya, bahaya listrik, posisi duduk, tinggi meja dan
kursi, dan lain-lain. Supaya anak benar-benar dalam keadaan yang betul-betul
nyaman, aman dan sehat saat menggunakan komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Sri
Artini,dkk; Terampil dan Aktif Berkomputer untuk SD Kelas IV, GRAFINDO
MEDIA PRATAMA, Bandung, 2004.
Sri
A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar