Selasa, 08 Januari 2013

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AUD



1.      JOHAN PESTALOZZI
Pestalozzi lahir pada 1746. Ia wafat pada 1827.pestalozzi sangat menekankan bahwa pendidikan perlu memerhatikan kematangan anak.
Persamaan menurut pengarang Dr.anita yus(2011:4) dan GhiyatS alfiani press(1999). Menurut Pestalozzi model pembelajaran pada anak usia dini:
·         Menekankan pada pengamatan alam.alam sebagai sumber utama pengetahuan
·         Menumbuhkan keaktifan jiwa raga anak
·         Pembelajaran dilakukan secara teratur dan bertahap

Konsep dasar yang dipakai oleh johan Pestalozzi adalah :
·         Suara
·         Bentuk
·         Bilangan
Seorang guru dapat mengembangkan aspek sosial sehingga anak dapat beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan mampu menjadi anggota masyarakat yang berguna.
2.      FRIENDERICH WILHEM FROBEL
Frobel lahir 1782 di Oberweiszbach (jerman). Ia berkarya sampai 1852. Frobel merupakan salah seorang tokoh pendidikan anak yang memberikan pengaruh dalam pemikiran baru (modern) dalam pengembangan anak usia dini, khususnya TK.
Pada tahun 1840, untuk merealisasikan cita-citanya Frobel meresmikan sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama (kindergarten). Banyak tantangan yang membuat Frobel tidak patah semangat, sehingga ia berniat untuk mengembangkan cita-citanya di Amerika. Sebelum cita-cita tersebut ia meninggal dunia pada tahun 1852.
Persamaan menurut pengarang Dr.anita yus(2011) dan GhiyatS alfiani press(1999). Menurut frobel memiliki prinsip bahwa pendidikan anak sebagai:
·         Pengembangan autoaktivitas
·         Kebebasan atau suasana merdeka
·         Pengamatan dan peragaan

Sebagai seorang guru,Anak perlu diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan terhadap berbagai kondisi lingkungan alam disekitarnya.pada lingkungan alam yang jauh atau sulit untuk diamati maka dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip peragaan.


3.      MARIA MONTESSORI
Montessori merupakan seorang tokoh yang banyak memberikan sumbangan model pembelajaran bagi anak usia dini. Ia lahir di Roma (Italia) pada tahun 1870. Model pendidikan yang pertama kali di kembangkan ditujukan untuk anak-anak yang abnormal (terutama anak yang lemah mental/ pikirannya) dan anak normal.
Montessori mempunyai anggapan bahwa pada dasarnya pendidikan itu hanyalah pertolongan(bantuan) pada saat anak berada dalam perkembanngan.
Beberapa pandangan pokok Montessori;
·         Pendidikan sendiri(pedosentris)
·         Masa peka
·         Anak memperoleh kebebasan untuk berkembang
4.      JOHN DEWEY
John dewey beraliran progresivisme yang hidup pada 1859-1952. John dewey mengemukakan bahwa minat anak menjadi hal penting dalam pembelajaran. Minat ini menjadi acuan dalam menentukan topic pembahasan dalam pembelajaran.
Model pembelajaran john dewey adalah pembelajaran dikelas melibatkan kegiatan fisik,penggunaan benda-benda sebagai alat yang dapat dimanipulasi anak secara konkret sehingga dapat mengembangkan kemampuan intelektual. 

Rabu, 02 Januari 2013

Belajar Huruf, Angka, Warna, Bentuk bersama Anak Cerdas - Latihan di Rumah

Belajar Angka

Mengenal Huruf, Angka, Warna, Bentuk dengan Batita Cerdas Cilukba

RETARDASI MENTAL


  Pengertian Retardasi Mental(tunagrahita)
Keterbelakangan mental atau lazim disebut retardasi mental adalah suatu keadaan dengan intelegensi yang  kurang(subnormal)sejak masa perkembangan (sejak lahir).biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan,tetapi gejala utama ialah intelegensi yang terbelakang.retardasi mental disebut juga oligo frenia atau tuna mental.keadaan tersebut ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada di bawah rata-rata dan disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berprilaku adaptif.
Retardasi mental sebenarnya bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan hasil dari proses patagolik di dalam otak yang memberikan gambaran keterbatasan terhadap intelektualitas dan fungsi adaptif.
Defenisi ini secara umum digunakan oleh pendidikan dalam IDEA,dikembangkan pada tahun 1982 olehamerican association on mental retardastion (AAMR) organisasi tertua antara cabang ilmu pengetahuan menyatakan bahwa “secara signifikan adanya kebersamaan defisit rata-rata dalam fungsi intelektual umum,dan dalam perilaku adaptif dan diwujudkan sealam periode perkembangan,yang secara merugikan mempengaruhi kinerja pendidikan anak.
Pada tahun 1992 ,AAMR merevisi  defenisi baru tentang retardasi mental menyatakan: “keterbelakangan mental adalah cacat ditandai denagn keterbatasan yang signifikan baik dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif seperti yang di ungkapkan dalam keterampilan adaptif konseptual,social,praktis.cacat ini timbul sebelum usia 18 tahun.berikut ini lima asumsi yang epenting untuk penerapan defenisi in:
1.         Keterbatasan dalam fungsi ini harus mempertimbangkan konteks lingkungan masyarakat dari rekan-rekan seusia individu dan budaya
2.         Asesmen yang benar harus mempertimbangkan keanekaragaman budaya dan bahasa serta perbedaan dalam komunikasi,sensorik,motorik,factor perilaku.
3.         Secara individu,keterbatasan seringkali di hubungkan dengan kelemahan
4.         Tujuan yang penting dari menjelaskan keterbatasan adalah untuk membangun sebuah profil yang memerluakn dukungan
5.         Dengan dukungan personal yang sesuai dilakukan secara terus menerus ,fungsi kehidupan dari seseorang yang mengalami retardasi mental akan meningkat.

 Penyebab  Retardasi Mental
1.        Penyebab rertadasi mental sebelum kelahiran
a)    Down sindrom (DS)
Down sindrom mungkin yang paling terkenal dari semua kelainan genetik yang menyebabkan keterbelakangan mental.penyebab DS adalah biasanya individu memiliki 46 kromosom,23 disumbangkan dari masing-masing oleh ibu dan ayah..pada individu yang mengalami DS ,terdapat kromosom ekstra dalam pasangan kromosom ke 21 sehingga kadang trisomi.mereka memiliki otot yang buruk dan dapat disebut bayi layu.mereka juga memiliki mata yang miring ke atas,telinga kecil,lidah mereka tampak agak besar untuk mulut mereka.setengah dari mereka memiliki gangguan pendengaran ,pada jumlah yang sama memiliki cacat jantung.anak yang mengalami DS ini memiliki keterbelakangan mental ringan.
b)   Fragile X syndrome
Fragile syndrome kadang-kadang disebut sindrom martin-bell syndrome,baik pria maupun wanita dapat membawa gangguan ini,tapi hanya ibu yang mengirimkan gangguan ini kepada anak-anak mereka.sindrom ini terjadi ketika mutasi terjadi disalah satu gen di kromosan X.individu dengan fragile X syndrome cenderung memiliki wajah panjang,telinga besar,dan otot yang buruk,tetapi umumnya mereka sehat.
c)    prader –whili syndrome
prader-whili syndrome terjadi pada sekitar 1 setiap 14.000 bayi ,hal ini disebabkan oleh salah satu dari beberapa jenis mutasi pada kromosom 15.karakteristik utama dari gangguan ini adalah rasa nafsu makan yang tak terpuaskan dan kecendrungan untuk makan,dan gejala ini biasanya dimulai antara usia 2 dan 4 tahun.obesitas terjadi 95% siswa ini jika asupan makanan tidak hati-hati dikendalikan.
d)   Fetal alcohol syndrome (FAS)
Fetal alcohol syndrome merupakan dampak berbahaya dari konsumsi alcohol pada ibu hamil..FAS di anggap sebagai penyebab utama keterbelakangan mental satu-satunya yang jelas dapat dicegah,harus di ingat bahwa tidak setiap anak dengan FAS memiliki keterbelakangan mental.anak yang mengalami FAS biasanya agak kecil dan lebih lambat dari anak-anak lain dalam perkembangan mereka.
e)    Phenyketorunia(PKU)
Phenyketorunia adalah kelainan metabolik bawaan yang mengarah pada keterbelakangan mental jika tidak diobati.anak-anak diwarisi PKU hanya jika kedua orang tua membawa gen yang menyebabkannya dan pengaruhnya terhadap anak laki-laki dan perempuan sama.
f)    Toxoplasmosis
Toxoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit,dan lebih dari 60 juta orang di united state membawanya.ini biasanya tidak berbahaya karena system kekebalan tubuh mencegah dari penyebab penyakit.
2.        Penyebab retardasi mental selama kelahiran
Masalah yang terjadi selama kelahiran seorang anak dapat menyebabkan keterbelakangan mental. Jika janin terluka oleh penggunaan yang salah dari forsep atau prosedur di ikuti selama kelahiran,maka keterbelakangan mental dapat terjadi.
3.        Penyebab retardasi mental setelah  kelahiran
a)    Encephalistis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan radang otak,dan dapat disebabkan oleh infeksi virus.vaksinasi dapat mengurangi kemungkinan nak-anak mendapatkan infeksi virus tertentu,tetapi penyakit ini juga dapat dibawa oleh nyamuk jenis tertentu dan hewan yang telah terkena rabies.
b)   Keracunan timbal,anak yang terkena timbal mempunyai resiko tinggi untuk mengalami ketidakmampuan belajar,gangguan emosi dan perilaku ADHD.timbal juga dapat menyebabkan keterbelakangan mental seperti sindrom alkohol janin.
c)    Cedera otak ini menyebabkan cedera pada otak dapat menjadi penyebab keterbelakangan mental pada anak.
   Karakteristik individu dengan retardasi mental
Dalam system klasifikasi tradisional mereka dikelompokkan berdasarkan tingkat kerusakan kognitif mereka seperti dibawaj ini:
·      Retardasi mental  tingkat ringan                IQ=55-69
·      Retardasi mental tingkat sedang                IQ=40-54
·      Retardasi mental tingkat berat                   IQ=25-39
·      Retardasi mental tingkat sangat parah       IQ=dibawah 25
Skor IQ merupakan panduan professional daalm membuat keputusan tentang kebutuhan anak,namun skor tidak boleh dengan sendirinya mendikte keputusan tentang anak.seorang anak dengan IQ sedikit di atas 70 dapat di identifikasi sebagai memilki keterbelakangan mental jika mengalami banyak masalah dalam keterampilan adaptif.jika seorang anak dengan nilai dibawah 70 mungkin tidak di identifikasi jika dia tampaknya bisa berfungsi denagan baik.
Ciri-ciri anak tunagrahita
1.    Penampilan fisik tidak seimbang,misalnya kepala terlalu kecil/besar
2.    Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia
3.    Perkembangan bicara/bahasa terlambat
4.    Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong)
5.    Koordinasi gerakan kurang(gerakan sering tidak terkendali)
6.    Sering keluar ludah(cairan)dari mulut
Nilai standar 6 point

 Karakteristik sosial, perilaku, dan emosi
1.    Karakteristik sosial,kebanyakan anak dengan keterlambatan mental mempunyai berbagai kesulitan di dalam hubungan sosial,anak ini cenderung kurang diterima oleh rekan-rekan mereka dan lebih mungkin untuk ditolak oleh mereka,meskipun praktek inklusif mungkin bisa berhasil membuat siswa untuk menjadi lebih positif dalam berfikir tentang rekan-rekan mereka yang mengalami gangguan.
2.    Karakteristik perilaku adaptif
·      Komunikasi,kemampuan untuk menukar pemikiran,pesan,atau informasi dengan orang lain,dengan mengatakan bahasa isyarat atau lainnya.
·      Kepedulian diri,kemampuan untuk memelihara kesehatan pribadi,makan dan tugas lain yang berhubungan.
·      Kemampuan sosial,kecendrungan untuk berinteraksi dengan orang lain.
·      Kesenangan,kemampuan menggunakan waktu luang
·      Kesehatan dan Tindakan. Kemampuan mencegah dengan tindakan dalam cara-cara yang tidak membahayakan diri sendiri atau oranglain
·      Arahan diri. Kemampuan membuat dan mengimplementasikan keinginan
·      Akademis Fungsional. Membaca, menulis, dan kemampuan lainnya dibutuhkan dalam perkembangan
·      Penggunaan komunikasi. Kemampuan mengidentifikasi dan mengakses kegiatan di suatu wilayah
·      Pekerjaan

3.    Karakteristik emosi,anak-anak dengan retardasi mental lebih merasa kesepian dibandingkan anak normal,dan umur juga mempengaruhi hasil tersebut,jelasnya menilai anak dengan retardasi mental lebih kepada memahami apa yang mereka rasakan kesamaan emosi dengan yang lain dan kesehatan mental yang mereka butuhkan.  

Mengidentifikasi Anak dengan Keterlambatan Mental
1.Penilaian
     Untuk anak yang mempunyai keterlambatan mental, fokus penilaian pada intelektual dan kemampuan adaptif, sebagai penekanan definisi untuk anak keterlambatan mental. Sejauh ini, informasi medis dan lainnya sesuai penilaian.
·      Penilaian tentang fungsi intelektual,Pada umumnya tes penilaian fungsi intelektual anak untuk pengetahuan khusus adalah Wechsler Intelligence Scale for Children, edisi ke empat ( WISC-IV ). Tes ini digunakan pada Stanford-Binet. Tes ini ditujukan untuk keseluruhan kemampuan anak dan dapat meramalkan prestasi mereka di sekolah.
·      Penilaian terhadap Perilaku Adaptif,Penilaian terhadap perilaku anak dapat dilakukan dengan wawancara atau survey dengan orangtuanya, guru, dan oranglainnya dan bisa juga dengan mengobservasi teman. Dari deskripsi itu datanya akan lebih akurat bagaimana anak di sekolah, rumah dan komunikasi dengan yang lain.
·      Penilaian terhadap Faktor Medis ,Untuk siswa dengan pertimbangan medis, sekolah anggota tim dapat mencari masukan dari para profesional medis yang tepat tentang obat yang diambil, resiko kesehatam untuk atau pembatasan yang diperlukan pada kegiatan fisik, kondisi kronis yang sekolah harus sadari, dan antisipasi prosedur medis yang dapat mempengaruhi kehadiran sekolah atau kinerja.


Hal yang memenuhi syarat, Mengidentifikasi anak yang mempunyai  keterlambatan mental harus di nilai dari informasi yang dikumpulkan. Pertanyaan penting untuk dijawab :
·         Apakah intelijen anak yang di ukur dengan asesmen formal jatuh di bawah rata-rata.
·         Apakah pada tes IQ anak berkisar 70 atau kurang?
·         Apakah anak menampilkan perilaku adaptif yang buruk?
·         Apakah karakteristik anak mempengaruhi kinerja pendidikan?
   Anak dengan Retardasi Mental Menerima Pendidikan Mereka
1.      Anak Usia Dini,Anak-anak yang memiliki gangguan yang jelas dikenali biasanya diidentifikasi sebagai memerlukan layanan khusus segera setelah lahir, dan bayi ini bisa memulai pendidikan mereka selama beberapa bulan pertama kehidupan. Untuk anak-anak yang sangat muda, layanan sering berada di rumah dengan penekanan pada membantu anggota keluarga belajar bagaimana cara terbaik untuk mengajar anak-anak mereka. Kedua orang tua dan profesional anak usia dini pandangan ini jenis layanan sebagai sangat berharga dalam membantu perkembangan anak-anak dan belajar dan meningkatkan keyakinan orangtua untuk bekerja dengan anak-anak mereka (Dunts & Bruder 2002). Jenis intervensi awal biasanya mencakup intervensionis awal yang berkonsultasi dengan keluarga, tetapi juga dapat melibatkan terapis fisik, bicara / bahasa patolog, dan spesialis lain.
      Anak-anak yang sangat muda pindah ke program prasekolah pada usia tiga di mana mereka mungkin bergabung dengan anak-anak yang baru telah diidentifikasi memiliki keterlambatan perkembangan atau cacat lainnya. Program prasekolah telah menunjukkan memiliki efek sangat positif pada kemampuan bahasa, perkembangan motorik, dan pengembangan keterampilan praakademik anak-anak dengan keterbelakangan mental (misalnya, Berglund, Eriksson, & Johansson, 2001; Roberts, Hatton, & Bailey, 2001; Smith , Groen, & Wynn, 2000).

Praktek Inklusif
Terlepas dari kenyataan bahwa orang tua dari anak-anak dengan keterbelakangan mental adalah pemimpin dalam gerakan pendidikan yang telah sangat meningkat praktek-praktek inklusif, data pada penempatan pendidikan siswa tersebut menunjukkan bahwa adalah tujuan yang dicapai hanya sebagian. Pada kenyataannya, hanya sebagian kecil dari siswa berada dalam pengaturan pendidikan umum lebih dari 80 persen dari hari.
Mengapa begitu banyak siswa dengan keterbelakangan mental masih terpisah untuk instruksi? Salah satu faktor yang mempengaruhi pendidikan para siswa tersebut adalah pemikiran tradisional. Banyak pendidik masih percaya bahwa pengaturan instruksional terbaik bagi siswa tersebut, terutama ketika mereka bergerak dari dasar ke sekolah menengah dan tinggi, adalah kelas pendidikan khusus.
Namun, keyakinan bahwa hanya pendidik khususlah yang dapat memberikan siswa apa yang mereka butuhkan dan bahwa tidak ada sesuatu dalam kurikulum sekolah lanjutan, siswa yang akan mendapat manfaat bermasalah (Wehmeyer, 2003). Ini mencerminkan pemikiran dari masa lalu dan menimbulkan titik lain: praktek-praktek inklusif tidak berarti bahwa siswa hanya mempunyai pilihan  untuk menghadiri kelas-kelas pendidikan umum untuk sehari penuh jam sekolah tanpa  memerlukan dukungan.
Di beberapa sekolah, siswa biasanya dianggap tepat menghadiri kelas dengan peserta didik yang khas yaitu mereka dengan ketidakmampuan belajar, bukan keterbelakangan mental. Di sekolah lain, semua siswa menyambut anggota masyarakat, dan keputusan tentang di mana pendidikan harus terjadi adalah didasarkan pada kekuatan dan kebutuhan, bukan label kecacatan. Orang tua memainkan peran penting dalam mempertimbangkan praktek inklusif karena mereka berhubungan dengan siswa dengan keterbelakangan mental.
Anak-anak keterbelakangan mental kebutuhan mereka
Anak yang keterbelakangan mental memiliki potensi dalam belajar dan mengembangkan seluruh hidup sesuai dengan bidang mereka. Pada umumnya penelitian berpendapat hambatan perkembangan mental yang tercipta oleh keterbelakangan mental, terutama bagi orang yang kelainannya lebih tampak, perkembangannya sangat beda dengan domain kognitif, social bahkan fisik, dalam hidupnya. Mereka mungkin mempunyai kesulitan disekolah, baik dalam belajar maupun dalm hidup di masyarakat yang membutuhkan jenis-jenis penanganan yang sangat khusus.
Jadi sebagian anak dan orang dewasa yang mengalami terbelakangan mental mungkin hanya membutuhkan layanan pengajaran yang sama seperti yang diperlukan anak lainnya dalm perkembangan pembelajatannya. Yang mereka butuhkan sebagai tambahan adalah pengertian guru dan teman-temannya agar berhasil de kelas-kelas regular.
Anak keterbelakangan mental lainnya akan membutuhkan layanan pembelajaran yang sangat khusus, jika mereka ingin berhasil secara akademis, social dan kejuruan. Layanan-layanan tersebut meliputi: program-program stimulasi bayi, layanan pendidikan khusus anak usia dini, terapi fisik, terapi okupasi, terapi wicara, pengajaran keterampilan diri, pengajaran akademik yang fungsional, misalnya belajar kata “nasi” atau menganal “uang” pecahan serta persiapan khusus untuk ketenaga kerjaan dan kehidapan masyarakat.
Guru yang efektif bagi keterbelakangan mental
Prinsip pembelajaran yang baik pada dasarnya sama tanpa memandang mata pembelajaran yang diajarkan atau anak yang sedang diberi pengajaran. Guru yang baik cendrung sebagai seorang yang berfikir dirinya sebagai guru anak, buka sebagai propesional yang mengkhususkan diri pada satu pelajaran atau tingkat tertentu.
Banyak orang yang telah mempelajari masalah sekolah inklusi merasa bahwa yang paling dibutuhkan anak-anak peyandang hambatan untuk mendapatkan keberhasilan disekolah regular, hanyalah pembelajaran yang baik. Guru yang baik yang telah mempunyai kesempatan mempelajari beberapa informasi dasar mengenai hambatan/kelainan dan mereka yang telah menyadari fakta bahwa banyak hal yang bisa diberikan pada anak-anak berkebutuhan khusus adalah dasar yang penting bagi keberhasilan penyatuan (inklusi) anak-anak terbelakangan mental.
Wong, Kauffman dan lioyd (1991) memberikan cirri-ciri/sifat mengenai guru yang efektif bagi anak penyandang hambatan dikelas regular.
a.         Punya harapan bahwa anak akan berhasil
b.         Member pengawasan yang sering pada tugas-tugas sekolah anak serta member umpan balik
c.         Memberi penjelasan standar-standar, arah-arah dan harapan-harapan pembelajaran
d.        Fleksibel dalam menangani ank-anak
e.         Mempunyai komitmen dalam memperlakukan tiap anak secara terbuka
f.          Bersikap responsive terhadap pertanyaan dan komentar anak
g.         Melakukan pendekatan tersusun dengan baik dalam pengajaran
h.         Bersikap hangat, sabar, humoris kepada anak
i.           Bersifat teguh dan konsisten dalam pengharapan-pengharapan
j.           Mempunyai pendekatan-pendekatan pengaturan sikap
k.          Bersikap terbuka dan positif terhadap perbedaan anak-anak dan orang dewasa
l.           Mempunyai kemampuan kerjasama dengan guru pendidikan khusus bersikap responsive dalam membantu orang lain
m.       Mempunyai rasa percanya diri dan kompetensi sebagai seorang guru
n.         Punya rasa keterlibatan professional yang tinggi serta pemuasab professional

Larrivee(1985) telah mengidentifikasi sifat-sifat guru dan kondisi-kondisi kelas yang dapat membawa kearah penyatuan efektif anak-anak penyandang hambatan. Pertimbangan penting menempatkan anak keterbelakangan mental dikelas regular:
Manajemen dan disiplin kelas
·           Guru dan anak menggunakan waktu secara efisien
·           Anak-anak tidak menunggu untuk meminta bantuan
·           Anak-anak hanya menggunakan sedikit waktu dalam melakukan perpindahan dari satu aktivitas keaktivitas lainnya
·           Sehingga
·           Tidak banyak yang diperlukan dalam menegakkan kedisiplinan
·           Guru jarang melakukan hukuman
·           Penanganan-penanganan khusus lainnya tidak diperlukan dalam mengatur sikap
Umpan balik selama pengajaran
·           Guru member umpan balik positif bagi anak untuk mendapatkan sikap dan prestasi yang layak
·           Guru membantu anak menemukan jawaban yang benar bila jawabannya salah
·           Sehingga
·           Guru menghindari umpan balik yang negatif kepada anak, serta menghindari kritik kepada ank dan tugas mereka
Pengembangan pengajaran yang tepat
·           Guru member tugas-tugas pada tingkat kesulitan yang layak bagi setiap siswa
·           Anak dapat melakukan setiap tugas dengan sedikit kesalahan
·           Sehingga
·           Anak dapat diberikan nilai tinggi terhadap jawaban yang benar dari tugas dan pertanyaan guru
·           Guru dan anak-ank berinteraksi sangat positif yang berhubungan dengan tugas pengajaran
Suasana pengajaran yang kondusif
·           Guru melakukan penanganan yang mendukung ketimbangan menuduh
·           Guru merespon dengan perhatian dan pemahaman kepada anak yang mempunyai tingkat kemampuan lebih rendah
·           Guru lebih mendukung bila anak mempunyai suatu masalah pembelajaran
·           Sehingga
·           Anak percaya pada guru dan mau meminta bantuan
·           Rasa percaya diri anak terhadap kemampuan dalam belajar meningkat
·           Tingkat dan kualitas proses pembelajaran anak menjadi koko.
Memperkokoh lingkungan pembelajaran inklusif bagi siswa-siswa keterbelakangan mental
Anak-anak dan orang tua dewasa keterbelakangan mental memerlukan kesempatan dan lingkungan bagi perkembangan yang dibutuhkan oleh semua orang. Bila kesempatan yang diperlukan bagi proses pembelajaran ditawarkan pada siswa-siswa berkebutuhan khusus di kelas-kelas umum,hasilnya akan lebih positif. Perdebatan antara keunggulan dan kesetaraan dijelaskan oleh beberapa penelitian sebagai dikotomi yang salah.skirtic berpendapat bahwa “sekolah yang sukses”berdiri di atas nilai,pengharapan,dan tindakan orang-orang yang bekerja untuk menjadi sekolah ini unggul maupun bersifat adil bagi siswa-siswanya.dia meniliti bahwa sekolah yang demikian merupakan tempat efektif dan dapat diterima, dan akan mendorong para pendidik yang bekerja di dalamnya sebwgai pemecah masalah.
Sekolah-sekolah inklusif di sekolah bagi siswa tebelakang mental harus berkomitmen terhadap:
1.         Memberikan setiap anak terbelakang sebuah ‘rumah’ dikelas-kelas reguler,bahkan jika sebagian anak tersebut harus diberikan pengajaran dalam waktu yang lama setiap hari diluar kelas.setiap anak harus menghabiskan cukup waktu setiap hari dikelas umum sehingga menganggap kelas sebagai sebuah rumah.
2.         Memenuhi kebutuhan anak keterbelakangan mental sebagai tanggung jawab penuh sekolah bukan hanya semata tanggung jawab pendidikan khusus atau guru khusus(ortopedagog)
3.         Memberikan program-program pendidikan bagi semua anak yaitu pengajaran individual dan kelonpok sebagai usaha tim